Bulan menjauhi bumi
Pada suatu masa jutaan tahun ke depan keturunan kita tidak akan bisa melihat bulan seperti sekarang. Tidak
ada lagi fenomena gerhana matahari ataupun bulan total, kecuali dalam
jejak rekam sejarah sains. Lambat, tetapi pasti bulan semakin bergerak
menjauh dari bumi.
Diperkuat sejumlah pengamatan di McDonald Observatory,
Texas, AS, dengan menggunakan teleskop 0,7 meter diperoleh fakta bahwa
jarak orbit bulan bergerak menjauh dengan laju 3,8 sentimeter per tahun.
Jutaan tahun dari sekarang, seiring
dengan menjauhnya bulan, hari-hari di bumi pun akan semakin lama, hingga
mencapai 40 hari dalam sebulan. Hari pun bisa berlangsung semakin lama,
hingga 30 jam. Lantas, mengapa ini bisa terjadi?
Takaho Miura
dari Universitas Hirosaki, Jepang, dalam jurnal Astronomy &
Astrophysics mengemukakan, jika bumi dan bulan, termasuk matahari,
saling mendorong dirinya. Salah satunya, ini dipicu interaksi gaya
pasang surut air laut.
Gaya pasang surut yang diakibatkan bulan
terhadap lautan di bumi ternyata berangsur-angsur memindahkan gaya
rotasi bumi ke gaya pergerakan orbit bulan. Akibatnya, tiap tahun orbit
bulan menjauh. Sebaliknya, rotasi bumi melambat 0,000017 detik per
tahun.
Stabilitas iklim
Fakta menjauhnya
orbit bulan ini menjadi ancaman tidak hanya populasi manusia, tetapi
juga kehidupan makhluk hidup di bumi. Pergerakan bulan, seperti
diungkapkan Dr Jacques Laskar, astronom dari Paris Observatory, berperan
penting menjaga stabilitas iklim dan suhu di bumi.
”Bulan adalah
regulator iklim bumi. Gaya gravitasinya menjaga bumi tetap berevolusi
mengelilingi matahari dengan sumbu rotasi 23 derajat. Jika gaya ini
tidak ada, suhu dan iklim bumi akan kacau balau. Gurun Sahara bisa jadi
lautan es, sementara Antartika menjadi gurun pasir,” ucapnya kepada
Science Channel.
Sejumlah penelitian menyebutkan, pergerakan
bulan juga berpengaruh terhadap aktivitas makhluk hidup. Terumbu karang,
misalnya, biasa berkembang biak, mengeluarkan spora, ketika air pasang
yang disebabkan bulan purnama tiba.
Bulan penuh juga dipercaya
meningkatkan perilaku agresif manusia. Di Los Angeles, AS, kepolisian
wilayah setempat biasanya akan lebih waspada terhadap peningkatan
aktivitas kriminal saat purnama.
Menjauhnya bulan dari bumi
diyakini ahli geologis juga berpengaruh terhadap aktivitas lempeng bumi.
Beberapa ahli telah lama menghubungkan kejadian sejumlah gempa dengan
aktivitas bulan. ”Kekuatan yang sama yang menyebabkan laut pasang ikut
memicu terangkatnya kerak bumi,” ucap Geoff Chester, astronom yang
bekerja di Pusat Pengamatan Angkatan Laut AS, seperti dikutip dari
National Geographic.
Beberapa kejadian gempa besar di Tanah Air
yang pernah tercatat diketahui juga terkait dengan pergerakan bulan.
Gempa-tsunami Nanggroe Aceh Darussalam (2004), Nabire (2004), Simeuleu
(2005), dan Nias (2005) terjadi saat purnama. Gempa Mentawai (2005) dan
Yogyakarta (2005) terjadi pada saat bulan baru dan posisi bulan di
selatan.
No comments:
Post a Comment